Ablasi Retina

Ablasio Retina merupakan gangguan mata yang terjadi ketika retina atau selaput bening di belakang mata terlepas dari bagian belakang mata. Beberapa orang juga menyebut gangguan mata ini sebagai ablasi retina. Jika retina lepas menyebabkan mata menjadi kekurangan oksigen. Terlepasnya retina dari struktur mata akan membuat kehilangan penglihatan sebagian atau bahkan bisa total halitu tergantung seberapa banyak dari bagian retina yang terlepas.

Ablasio retina merupakan kondisi darurat medis yang harus dilakukan penangnananoleh dokter apabila anda mengalami perubahan penglihatan mendadak karena kondisi ini dapat membawa risiko kehilangan penglihatan permanen apabila terlambat ditangani.

Ablasio ini retina memengaruhi sekitar 0,6 sampai 1,8 orang per 10.000 orang per tahun atau sekitar 0,3% orang mengalaminya. Kondisi yang paling umum terjadi pada orang di usia 60 keatasdan pria lebih banyak terkena gangguan mata ini apabila dibandingkan dengan wanita.

Gangguan mata ini tidak menimbulkan rasa sakit namun ada beberapa tanda yang bisanya muncul sebelum retina lepas yaitu adalah:
- Pandangan kabur
- Kehilangan sebagian penglihatan atau andangan mata buram seperti tertutup tirai
- Kilatan cahaya mendadak yang muncul saat melihat kearah samping
- Melihat banyak floaters ( yaitu serpihan-serpihan yang tampak seperti flek hitam atau benang yang mengambang di depan mata )

apabila memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas segera konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Ablasi retina ini ada 3 jenis, yaitu:

1. Rhegmatogenous Retinal Detachment

Rhegmatogenous ablasio retina ini terjadi karena anda memiliki robekan atau lubang pada retina dan hal ini menyebabkan cairan dari dalam mata keluar melalui lubang dan masuk ke belakang retina. Cairan memisahkan retina dari selaput yang memberikan nutrisi dan oksigen. Tekanan dari cairan dapat mendorong retina dari retinal pigment epithelium sehingga menyebabkan lepasnya retina. Hal ini merupakan jenis paling umum dari kondisi lepasnya retina.

2. Ablasio retina traksi (Traction Retinal Detachment)

Traction ablasio retina terjadi saat jaringan luka pada permukaan retina berkontraksi lalu menyebabkan retina tertarik dari belakang mata. Kondisi ini lebih jarang terjadi. Biasanya dialami oleh orang yang mempunyai penyakit diabetes.

3. Pelepasan eksudatif (exudative detachment)

Pada pelepasan retina eksudatif Penyakit retina seperti gangguan peradangan atau penyakit Coats’, yang menyebabkan perkembangan abnormal pada pembuluh darah di belakang retina, menyebabkan pelepasan retina jenis ini.

1. Photocoagulation

Apabila Anda memiliki lubang atau robekan pada retina namun retina masih menempel, dokter dapat menggunakan photocoagulation atau laser. Laser dapat membakar di sekitar area robekan, menghasilkan luka menempel pada retina di belakang mata.

2. Cryopexy

Pilihan lain adalah cryopexy, atau dingin yang intens. Untuk perawatan ini, dokter akan membekukan area robekan sehingga luka yang dihasilkan dapat menjaga retina agar tetap di tempat. Mata akan dibius untuk perawatan ini dan photocoagulation.

3. Vitrektomi

Pencegahan
Apa yang dapat saya lakukan untuk mencegah dan mengobati ablasio retina?
Beberapa perubahan gaya hidup sebagai upaya mengobati bahkan mencegah terjadinya ablasio retina adalah dengan menggunakan  kacamata pelindung saat berolahraga atau menggunakan peralatan pelindung wajah. Bila Anda memiliki diabetes, kendalikan gula darah dan kunjungi dokter secara rutin. Lakukan pemeriksaan mata tahunan, terutama apabila Anda memiliki risiko ablasio retina.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.